Dermaga yang Salah

 

Aku melangkah, membawa hati yang letih,
Di dermaga rasa yang tak pernah kupilih.
Kudayung perahu harapan menembus lautan sunyi,
Namun anginmu, selalu membelokkan arahku sendiri.

Kuhamparkan layar pada langit yang kelabu,
Dengan keyakinan yang kini hanya jadi abu.
Kupikir kau adalah pelabuhan yang menunggu,
Ternyata kau hanya bayangan semu, yang menghilang tanpa jejak.

Cintamu adalah ombak yang datang dan pergi,
Menghantam jiwa, mencabik dengan sepi.
Aku berdiri, dengan luka yang tersembunyi,
Menatap perahu yang karam, terlupakan di dasar hati.

Namun, di setiap pelabuhan yang salah,
Ada pelajaran yang menuntunku pulang.
Cinta tak harus bertahan meski rapuh,
Ia mengajarkan melepaskan, meski hati teriris pilu.

Kini aku melanjutkan perjalanan yang hening,
Melepaskan semua bayangan yang pernah ada 
Aku tahu, jauh di balik cakrawala sana,
Ada kedamaian yang menanti, tanpa kesedihan lagi.

Posting Komentar

0 Komentar