Sunyi


Tempat mimpi dan luka berpeluk mesra.
Di sana sunyi menjadi bahasa,
Berbisik lirih, menyusun cerita.

Langitnya gelap, tapi penuh bintang,
Cahaya kecil yang diam-diam datang.
Menghapus takut, menghapus ragu,
Meski sendiri, tetap terasa syahdu.

Waktu berjalan, tak pernah berhenti,
Mengukir kisah di dinding memori.
Kadang tawa, kadang air mata,
Namun semua menjadi harta.

Aku duduk di sana, di sudut rasa,
Merangkul harapan, melipat asa.
Sebab aku tahu, dalam sepi yang dalam,
Ada cahaya yang akan menyelam.

Posting Komentar

0 Komentar