Di antara detik yang berlari,
Kita berdiri, diam, sejenak menghirup nafas.
Waktu seperti pasir yang mengalir pelan,
Membawa kenangan, membawa rindu yang tak terucap.
Di tengah gemuruh dunia yang tak pernah berhenti.
Di sini, dalam sunyi yang berbicara,
Kita temukan cinta yang tak kenal mati.
Tapi cahayanya masih tersimpan di sudut hatimu.
Kita tahu, waktu tak akan pernah cukup,
Tapi di sisa-sisanya, kita menulis cerita abadi.
Ada doa yang tak terucap, ada harapan yang tersembunyi.
Kita tak perlu kata-kata untuk mengerti,
Cinta kita adalah bahasa yang tak terbatas waktu.
Tapi di sini, sekarang, kita ada.
Di waktu yang tersisa, kita hidup,
Bersama, dalam cinta yang takkan pernah sirna.
Kau dan aku, dua jiwa yang tersisa,
Di waktu yang tersisa, kita hidup,
Bersama, dalam cinta yang takkan pernah sirna.
Kau dan aku, dua jiwa yang tersisa,
Matahari terbenam, membawa hari yang berlalu,
Dalam setiap helaan, dalam setiap tatapan,
Mungkin esok tak lagi seperti hari ini,
—
0702025M3-Untukmu, di setiap detik yang tersisa.
0 Komentar