Berhentilah, Tuan, lihatlah ke sini,
rakyatmu menjerit, suaranya sunyi,
kebijakanmu seperti angin lalu,
berubah-ubah tanpa rambu.
Katamu subsidi beban negara,
tapi wamen bertambah entah untuk siapa,
honorer tumbang, nakes tersingkir,
sementara istana makin menggilir.
Katamu efisiensi adalah solusi,
tapi kenapa rakyat yang dikorbankan lagi?
harga naik, upah mengecil,
Tuan tetap tersenyum stabil.
Kami ini bukan sekadar data statistik,
bukan angka yang bisa kau utak-atik,
potong sana, coret sini,
seolah hidup kami tak berarti.
Hari ini janji, besok revisi,
aturan kacau, hukum pun basi,
yang kaya makin digendong tinggi,
yang miskin dibiarkan mati berdiri.
Berhentilah, Tuan, bukalah mata,
jangan cuma atur retorika,
sebelum negeri ini benar-benar runtuh,
tertimbun kebijakan yang kian lusuh
0 Komentar