Saat ini, aku merasa begitu lelah. Bukan hanya lelah secara fisik, tetapi juga lelah secara emosional dan spiritual. Aku hanya ingin memperbaiki diri dan mendekatkan diri pada Allah, Pada Rob pemberi kehidupan. tapi tidak semudah yang aku pikirkan,ini terasa begitu berat. Setelah badai menghantam kehidupanku, aku mencari ketenangan dengan berpindah dari masjid ke masjid, mengikuti kajian demi kajian. Namun, seiring berjalannya waktu, ujian demi ujian seakan datang tanpa henti. Aku mulai meragukan diriku sendiri dan bertanya-tanya apakah hijrahku ini sia-sia??? apa makna semua ini ya Allah
Aku ingin protes, ingin teriak. Kadang, aku merasa begitu marah, kecewa kesal dan sedih. Tapi kepada siapa aku ??? siapa yang harus aku salahkan ??? kepada siapa aku harus protes???, apakah pantas aku protes kepada Allah, kepada Rabb-ku? Siapa akuu....
Hijrahku tidak selalu mulus. Awalnya, aku merasa semangat dan yakin bahwa hijrahku adalah langkah yang tepat. Aku ingin memperbaiki diri, menjalani kehidupan yang lebih baik, dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, tantangan demi tantangan yang datang terus-menerus
Aku juga harus menghadapi tantangan dalam mengubah kebiasaan buruk yang telah melekat sekian lama. Shalat lima waktu yang dulunya sering terlewat, dan kulakukan dengan buru-butu seakan waktu akan habis untuk sholat kini harus dijalani dengan penuh konsistensi. Belajar Al-Qur'an setiap hari juga menjadi rutinitas baru yang harus kujalani. Aku merasa seperti berjuang melawan diri sendiri, melawan nafsu dan godaan yang datang tanpa henti.
Setiap malam, aku berbicara kepada Allah dengan penuh kejujuran, mengungkapkan segala perasaan yang ada di hatiku. "Ya Allah, aku merasa capek. Apa yang harus aku lakukan? Bolehkah aku mengeluh?" Dalam sujudku, aku merasakan ketenangan yang luar biasa. Seakan-akan, Allah mendengarkan segala keluh kesahku dan memberikan kedamaian dalam hatiku. Aku menyadari bahwa mengeluh bukanlah tanda kelemahan, melainkan cara untuk melepaskan beban yang ada di dalam diri. Aku pun belajar untuk tidak menyimpan semua perasaan negatif sendiri, melainkan berbagi dengan Sang Pencipta.
Setiap kali aku merasa lelah, aku mencoba mengingat kembali niat awal hijrahku. Aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah. Perjalanan ini bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang proses yang kujalani. Aku pun belajar untuk menghargai setiap langkah kecil yang kuambil, tanpa terlalu fokus pada tujuan akhir.
Godaan dan ujian dalam perjalanan hijrah tidak pernah berhenti. Ada kalanya aku merasa kembali tergoda untuk kembali ke kebiasaan lama yang buruk. Di saat-saat seperti itu, aku mencoba mengingatkan diri akan tujuan dan niat hijrahku. Aku mengingatkan diri bahwa setiap godaan adalah ujian dari Allah untuk menguji sejauh mana keteguhan imanku.
Aku belajar untuk mengalihkan fokus dari godaan dengan melakukan aktivitas yang positif. Membaca Al-Qur'an, mengikuti kajian, atau melakukan kegiatan sosial menjadi cara yang efektif untuk menjaga iman dan semangat hijrah. Aku juga berusaha untuk selalu beristighfar dan memohon ampun kepada Allah setiap kali merasa lemah.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai menemukan ketenangan dalam iman. Hijrah yang awalnya terasa berat, kini mulai terasa lebih ringan. Aku belajar untuk menerima setiap tantangan sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus kujalani. Rasa putus asa dan lelah yang dulu sering menghampiri, kini berubah menjadi rasa syukur dan kebahagiaan.
Aku menyadari bahwa hijrah adalah perjalanan panjang yang memerlukan kesabaran, keteguhan, dan keikhlasan. Tidak ada yang instan dalam perubahan diri. Setiap langkah kecil yang kuambil membawa aku lebih dekat kepada tujuan akhir. Aku pun belajar untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri dan menerima bahwa aku adalah manusia yang tidak sempurna. Aku tetaplah manusia biasa Ya Allah dengan jujur. "Ya Allah, aku merasa lelah. Berikan aku kekuatan untuk terus berjalan. Bantu aku menghadapi setiap ujian dengan ikhlasanku mohon ya Allah bimbing aku, aku hanya ingin ketenangan dan Aku ingin berdamai dengan keadaan. Aku ingin ikhlas dan tenang menjalani hidupku. Aku ingin meninggalkan ego dan ambisiku terhadap dunia. Ya Allah, izinkan aku terus berada di jalan-Mu. Berikan aku kekuatan untuk menjalani setiap hari dengan penuh kesabaran dan keikhlasan lebih baik.
0 Komentar